24/7 Support number +62- 821 - 3817 - 2799

Pulau Tengah Taman Nasional Karimunjawa


PAKET KARIMUNJAWA
JADWAL TRIP
HOMESTAY
ST. HOTEL AC
SEA SIDE HOTEL
2H1M FERI PP
Sabtu-Minggu Rabu-Kamis
500.000
650.000
750.000
2H1M EXPRESS PP
Sabtu-Minggu Selasa-Rabu
750.000
950.000
1.000.000
3H2M FERI PP
Jumat-Minggu Rabu-Jumat
750.000
1.150.000
1.450.000
3H2M EXPRESS PP
Jumat-Minggu Senin-Rabu
900.000
1.300.000
1.600.000
3H2M EXPRESS-FERI
Sabtu-Senin Selasa-Kamis
850.000
1.250.000
1.500.000
4H3M FERI PP
Sabtu-Selasa Senin-Kamis
850.000
1.400.000
1.600.000
4H3M EXPRESS PP
Jumat-Senin
990.000
1.500.000
1.750.000

Sebaiknya kalian membaca postingan-postingan saya sebelumnya untuk mengetahui asyiknya perjalanan menuju Kepulauan Karimun Jawa. Hari ketiga ini, saya ingin memburu SunRise di daerah Nirwana. Katanya sih, Sunrise disitu bagus banget. Sayangnya, hari ketiga saya di Karimun Jawa itu, pagi-pagi malah hujan. Huft! Tapi saya kasih tau, buat kalian yang mau ke Nirwana, bisa naik mobil pick-up (bak terbuka) yang disewakan warga dengan harga Rp. 10.000/orang (mahal sih menurut saya). Lalu tiket masuk ke Nirwana Rp. 12.000 karena ini adalah private beach. Semoga kalau lain kali kesini, bisa menikmati Sunrise.
Foto dulu sebelum melaut
Perjalanan hari ketiga ini dilanjutkan menuju Pulau Menjangan. Snorkeling lagi dan lagi. Setiap mau snorkeling, saya cukup excited tapi ketika mau lompat ke laut malah takut. Habisnya bisa ketelen air dan kemasukan air melalui hidung. Setelah itu seperti biasa, saya berenang dan snorkeling kesana kemari. Salah satu yang unik dari Pulau Menjangan ini, ikannya banyak sekaliiiii. Teman saya mendapatkan berry laut (saya nggak tau nama buahnya), lalu diarahkan ke ikan-ikan. Mereka langsung menyerbunya. Untung saja tournya memiliki kamera bawah air. Jadinya ikan-ikan itu puas di foto.
 
 
Setelah selesai snorkeling, kita ke Pulau Tengah. Karena ada Dermaga, jadinya nggak usah nyemplung dulu ke laut, baru jalan ke pesisir. Seandainya Pantai di Pulau Tengah ini milik pribadi, bisa-bisa kerjaan saya tiap pagi adalah main di pantai dan berenang bersama ikan nemo. Kalian tau, biasanya pesisir pantai itu dangkal dan sedikit ke tengah baru dalam. Kalau pantai yang satu ini, pesisir langsung dalam. Ya memang sih dalamnya selutut saya, lalu teruuus turun sampai sepundak (ini masih pesisir lho). Hal ini membuat masih ada ikan yang berenang di pesisir pantai.
Pulau Tengah, Taman Nasional Karimun Jawa
Berfoto di kala mendung
Snorkeling di tepi pantai ada nemo (clown fish)
Atraksi
Karena cuaca yang sangaaat panas tapi mendung, saya memilih berteduh daripada harus terus berenang. Wajah saya mulai iritasi dan panas. Sepertinya bakalan mengelupas. Saran saya buat cewek-cewek yang selalu merawat kulit wajah, bawa sunblock wajah yang water resistant sesuai kulit kalian. Biasanya sih nggak dijual bebas. Beda dengan teman-teman saya yang cowok, mungkin cowok itu kulit wajahnya masih alami, jadinya mereka cuma terbakar kulitnya, tidak sampai perih seperti saya. Alhasil, kulit dan wajah gosong habis deh. Oh ya, saat kesini, awan mulai mendung. Jadi tidak begitu bagus untuk mengambil foto. Tapi cukuplah buat kalian membayangkan bagaimana suasana di pulau.
Makan, laperr
Bersantai sambil makan siang
Setelah makan siang ikan yang kulitnya keras dan shalat dalam keadaan basah-basah, akhirnya kita melanjutkan perjalanan. Snorkeling lagiii, lagiii, lagiii. Kulit saya udah lecet-lecet dan keriput, muka panas dan iritasi, tapi tidak mengurangi semangat untuk nyelam sana sini, berenang kesana kemari. Pada dasarnya, setiap pulau itu terumbu karangnya sama aja. Yang membedakan adalah banyaknya terumbu karang ekstra jumbo atau bentuk-bentuknya. Silahkan menikmati foto-foto bawah laut lagi.
 
Setelah snorkeling, tour mengantarkan kami menuju Wisma Apung, tempat penangkaran hiu sekaligus penginapan di tengah laut. Kebayang kalau saya tinggal di wisma ini, kemana-mana harus pake boat. Saya tidak turun ke penangkaran karena takut. Fyi, hiu disini jangan sampai disentuh karena dia bisa berbalik menyerang. Jadi kalau kalian mau masuk ke penangkaran, cukup bergerak tanpa menyentuh hiu. Bahkan jangan mencoba menyentuh penyu juga karena dia akan berbalik dan mengejar yang menyentuhnya. Penyu sih memang lambat di daratan, tapi jangan menantang mereka di laut, kalian akan kalah telak.
Dikelilingi hiu
hiu.. mana hiu..
Kalau kalian suka main banana boat, disini agak mahal menurut saya. Kalian harus membayar Rp. 60rb perorang untuk menaikinya. Teringat dulu di Anyer hanya Rp. 120rb dibagi 6 orang. Murah kan?
Bersiap
Manuver kiri
Manuver lagi
Selesai dari penangkaran hiu, saya pulang ke homestay. Setelah mandi, saya mencari oleh-oleh di deretan toko dekat homestay. Memang hanya itu saja toko-toko yang menjual oleh-oleh. Jenis oleh-oleh juga tidak banyak, hanya kaos, gantungan kunci, topi, baju dan kain pantai, dll. Harga kaos Rp. 30.000 - 50.000, sedangkan gantungan kunci Rp. 5000.
Tempat penjualan oleh-oleh
Besok sudah harus kembali ke Jepara. Huft, agak nggak rela sebenarnya karena harus memikirkan lama perjalanan besok. Karena tidak menggunakan kapal ekspres, kami harus menghabiskan waktu 6 jam di laut. Haduwh, semoga baik-baik saja. Overall, Karimun Jawa itu adalah sebagian kecil hal yang menunjukkan bahwa Indonesia itu adalah surga. Datang dan buktikan sendiri.
Semua foto milik pribadi @mu_mut dan teman saya @jimbow87. Please ask for copy.

Hubungi Kami

RESERVASI SEKARANG

0821-3817-2799 📱 082-333-333-102
@karimunjawaopentrip 📝 Testimoni
Visit Karimunjawa