24/7 Support number +62- 821 - 3817 - 2799

Jalan-Jalan Karimunjawa 3

Hari keempat reef check (04/11/2008) termasuk hari yang aku tunggu-tunggu... Pasalnya, hari itu aku dan teman-teman akan melakukan penyelaman rekreasi di Wreck Ship Indonor yang terletak di Pulau Kemujan.

Pulau Kemujan merupakan salah  satu pulau yang terletak di Kep. Karimunjawa. Di perairan pulau ini terdapat bangkai kapal karam yang bernama Indonor. Kabarnya, kapal Indonor merupakan kapal tongkang pengangkut batubara. Jadi, bakalan banyak batubara yang akan aku temui saat menyelam di bangkai kapal tersebut.

Hmmm... jadi penasaran pengen cepet-cepet nyelem di sana... ^.^


Peta Kep. Karimunjawa...




Wreck Ship Indonor - P. Kemujan

Akhirnya, waktu penyelaman pun tiba... Sekitar pkl. 11.00 WIB, kami tiba di titik penyelaman. Berhubung banyaknya peserta (diver) yang akan melakukan penyelaman, sementara peralatan terbatas... walhasil penyelaman dilakukan secara bergilir.

Dan aku... aku kebagian di urutan paling akhir yang melakukan penyelaman di bangkai kapal Indonor... hicks...:p

 Kapal kayu yang mengangkut kami...
Menunggu merupakan pekerjaan yang paling menjemukkan... beberapa teman memilih untuk tidur, karena percuma kalo mau snorkeling... Pasalnya, perairan di tempat ini bukanlah perairan yang penuh dengan terumbu karang, selain itu tingkat visibility di tempat ini juga kurang bagus....

Setelah menunggu cukup lama, giliranku pun tiba. Aku turun sekitar pkl. 13.30 WIB. Visibility di tempat ini memang tidak baik alias keruh... terlihat olehku, clay yang berada di dasar permukaan berlomba-lomba naik ke atas... pemandangan dasar laut semakin buram... visibility sekitar 3-5m.... :'(

ceriaaaa.... ^.^

Walaupun demikian, hatiku masih terhibur dengan pemandangan yang membuatku terpana saat di depanku terbentang seonggok kapal karam yang sangattttt besar... kapal Indonor... ^_^

Saat mengelilingi kapal ini, tiba-tiba Andre (salah satu panitia dari MDC-red) mencolek bahuku dan memberi tanda untuk mengikutinya dan memperhatikan sesuatu di balik kapal...

Penasaran... aku mengikuti Andre dari belakang... dan pandanganku terpaku pada beberapa sosok tubuh yang asyik 'manteng' (ngambang) di hadapanku... mereka adalah segerombolan ikan jenis butterfly fish yang berukuran super jumbooooo...!!!

Aseli!!... baru kali ini aku melihat ikan jenis butterfly fish segede-gede rakasasa... (panjangnya aja ada kali 1 meteran)... fiiiuuuhhh... Untungnya ikan-ikan itu tidak kabur saat melihat kami datang mendekat. Sepertinya ikan-ikan tersebut sudah akrab dengan para diver, makanya mereka terlihat santai dan kami pun tidak mencoba untuk terlalu dekat....^.^
Sayang aku nggak punya fotonya... asli lho, ikannya guedeeee buangggetttt...

Setelah itu, aku dan yang lainnya kembali mengelilingi kapal dan tiba di bagian belakang kapal. Di bagian belakang banyak kutemui batubara. Yuppp... rupanya pada saat karam, kapal Indonor sedang mengangkut batubara, jadi tak heran jika batubara tersebut ikut tenggelam bersama kapal...

Di bagian belakang ini, kami sempat foto-foto narsis... tapi sayang, clay yang menghuni bagian dasar laut ikut-ikutan terangkat, so.... fotonya pada buremmmmmm semuaaaa... :p

Sekitar 45 menit aku berada di kedalaman 15m. Setelah itu, rame-rame kami naik ke permukaan. Usai sudah acara menyelam hari itu. Waktu sudah menunjukkan pkl. 14.15 WIB. Setelah membereskan peralatan, kami kembali ke P. Karimunjawa (homestay).

Waktu masih menunjukkan pkl. 16.00 WIB saat kami tiba di homestay, masih banyak waktu sebelum malam hari tiba. Makanya, beberapa orang dari kami berinisiatif jalan-jalan di sekitar P. Karimunjawa. Kami memutuskan untuk mendaki sebuah tower telepon seluler yang berada di atas bukit.

marka jalan...

Sayangnya, aku dan Irma (peserta reef check-red) tidak melanjutkan perjalanan sampai ke tower... jalanan yang mendaki dan cuaca yang semakin gelap membuatku dan Irma memutuskan untuk turun kembali ke bawah dan memilih menghabiskan waktu di pinggir dermaga. Di pinggir dermaga, kami bertemu dengan beberapa peserta lainnya dan narsis pun dimulai.... ^_^

Malampun tiba... kami kembali ke homestay dan briefing untuk acara esok hari... menanam terumbu karang di Pulau Sambangan... cihuyyy... ^_^


Pulau Sambangan

Pagi hari, setelah melakukan rutinitas seperti biasa, kami bergegas menuju kapal untuk memulai perjalanan ke Pulau Sambangan. Perjalan ke pulau ini memakan waktu kira-kira lebih dari 1 jam.

Sekitar pkl. 10.00 WIB, kami tiba di P. Sambangan. Pulau Sambangan merupakan sebuah pulau yang kecil dan berpasir putih. Yang bikin nggak tahan, di pulau ini pantainya bersiiiiihhhhh bangetttt.... Tak satupun sampah yang terlihat...^_^

P. Sambangan

Pasir pantainya putihh... bersihh... ^.^

Ternyata, eh ternyata.... P. Sambangan merupakan sebuah pulau yang memang diperuntukkan untuk wilayah budidaya koral (terumbu karang). Budidaya tersebut diprakarsai oleh PT. Pura Barutama. Perusahaan ini menggunakan lahan seluas 10 hektar di pulau ini untuk mengembangkan budidaya koral. Koral-koral tersebut sengaja diproduksi dan dibudidayakan guna memenuhi kebutuhan ekspor di negara Eropa sekaligus sebagai upaya pelestarian alam dan upaya perbaikan kerusakan terumbu karang di wilayah perairan Kep. Karimunjawa, hhmmm... ini namanya sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui... :p

Menurut literatur yang aku baca, terumbu karang sebenarnya merupakan hewan yang diiindungi terutama dalam hal perdagangan karena menyangkut konservasi alam. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Departemen Kehutanan misalnya, telah mengatur tentang teknis penampungan terumbu karang sejak tahun 2003.

Namun demikian, koral dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku, biasanya digunakan sebagai hiasan utama dalam pembuatan aquarium laut. Untuk perdagangan koral itu sendiri diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar, dan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 62/Kpts-II/1998 tentang Tata Usaha Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar berasal dari luar kawasan koservasi (kawasan pelestarian alam dan kawasan suaka alam).

 beautiful coral...

Dari literatur yang aku baca, terumbu karang memang memiliki nilai ekonomis yang begitu tinggi. Di dunia perdagangan internasional, jenis-jenis koral dimasukkan dalam Appendix II CITES (Convention on International Trade Endangered Species of Wild Fauna And Flora) yang artinya, walaupun perdagangan internasional jenis-jenis koral adalah legal, namun perdagangannya harus dikontrol secara ketat untuk mencegah kemungkinan terjadinya eksploitasi berlebihan yang dapat mengakibatkan punahnya jenis-jenis koral tersebut.
Tak heran jika hingga kini, budidaya koral untuk kepentingan perdagangan masih diperdebatkan banyak pihak kelegalannya.... hhmmmm....

Wokeh... balik lagi ke P. Sambangan. Setibanya di P. Sambangan, kami langsung disambit oleh beberapa orang penjaga pulau. Setelah acara ramah tamah, kami berjalan menuju tempat budidaya koral, coz it's time for coral transplantation... ^_^

dermaga P. Sambangan

lokasi budidaya coral dan tripang.

Setibanya di lokasi budidaya koral, kami kembali mendapat pencerahan tentang bagaimana cara menanam terumbu karang dan jenis-jenis terumbu karang apa saja yang dibudidayakan di tempat itu. O ya, selain budidaya koral, tempat itu juga membudidayakan tripang (cucumber sea) dan jamur laut...

pencerahan...

narsis dulu di salah satu kolam coral... ^.^

Tahap berikutnya, petugas mengajari kami bagaimana cara melakukan transplantasi koral. Saat harus memotong salah satu bagian koral indukan, mendadak aku langsung melow... :'(
Nggak tega aja harus memotong bagian tubuh hewan hidup! nggak tegaaaa... Koral kan makhluk hidup seperti kita juga cuy.... :'(

"Bismillah..." that's all I can say before I cut a part of coral... Setelah itu, aku buru-buru mengikat potongan koral tadi ke wadah yang sudah disediakan.

Proses transplantasi koral... ^_^

Kemudian, potongan-potongan transplantasi karang tersebut diikat dalam sebuah meja. Lalu, meja tersebut dibawa ke laut untuk ditanam. Proses membawa 'meja' ke laut harus dilakukan dengan cepat, supaya koral-koral yang terikat di atasnya tidak mati jika terlalu lama berada di luar air.

Koral yang telah ditransplantasi diberi 
lebel nama peserta reef check..
Proses 'membawa meja ke laut' itu tidak bisa kusaksikan (karena prosesnya  cepat sekali). Yang aku tau, dengan speed boat kecil, aku dan teman-teman mengunjungi lokasi penanaman 'meja' yang berisi koral-koral hasil transplantasi kami.

Di lokasi penanaman, banyak sekali meja-meja yang di atasnya terkait koral-koral transplantasi. Dan di tempat itu banyak sekali ikan-ikan kecil yang berenang dengan riangnya... sotoy.ModeOn.. ^_^
Tanpa perlu disuruh, it's snorkeling time... ^_^

'meja' coral transplant... ^.^

di tempat ini banyak Nemo... ^.^

Puas snorkeling, kami kembali ke P. Sambangan dan bermain-main sebentar di pantai P. Sambangan. Selanjutnya, perjalan kami lanjutnya menuju P. Menjangan Besar untuk bermain-main dengan ikan hiu... ^.^

Lomba lari yang rusuhhh... ^.^

 Benar-benar rusuhhh...  ^.^

 Ini moment yang paling gue sukaaaa... detik2 sebelum terjun bebas.... 
all of us jump into d water... together... uhuyyyy


Bermain dengan Hiu di Pulau Menjangan Besar

Sekitar pkl. 14.00 WIB kami tiba di P. Menjangan Besar. Di pulau ini ada tempat penangkaran hiu.  Hiu-hiu yang ditangkarkan di tempat ini merupakan jenis hiu putih, hal itu bisa dikenali dengan sirip ujung hiu yang berwarna putih.

Tempat penangkaran hiu tersebut terdiri dari dua kolam. Kolam pertama berisi hiu-hiu putih. Sedangkan kolam kedua berisi seekor ikan baracuda dan seekor ikan hiu yang cukup besar.

Cuma bisa nongkrong doang, ngeliatin Baracuda... :p

Tak satupun dari kami yang berani dan diijinkan untuk masuk ke kolam kedua, pasalnya ikan baracuda yang menghuni kolam ini angker banget.... serem cuy... galak pisan euyy...
Alhasil, kami hanya berani masuk ke kolam pertama dan bermain-main bersama segerombolan hiu-hiu putih di dalamnya, seruuuuu.... ^_^

Seruuu....

Hiu-hiu putih yang ada di kolam penangkaran sudah jinak. Mereka sama sekali tidak menyerang kami. O ya, saat berada di kolam hiu, sebaiknya memakai alas kaki karena dasar kolam banyak duri-duri kecil (mungkin sisa-sisa makanan hiu-red) yang dapat melukai kaki.

Setelah puas bermain-main dengan hiu, kami kembali melihat-lihat budidaya ikan Kerapu Macan yang letaknya tak jauh dari kolam penangkaran ikan hiu.
ikan kerapu macan... gede-gede lho...
Setelah puas melihat-lihat budidaya ikan Kerapu, kami kembali ke P. Karimunjawa (homestay).
Malamnya, acara perpisahan dengan membakar api unggun. Di situ kami diberi kesempatan untuk mengungkapkan kesan dan pesan selama mengikuti kegiatan reef check, serta tentu saja... makan ikan bakar...^.^

 unforgetable moment... ^.^

Usai sudah kegiatan kami di Kep. Karimunjawa. Banyak hal yang aku peroleh... banyak hal yang aku pelajari... Semangat! ayo... bersama kita lindungi kekayaan laut Indonesia... ^.^

Hubungi Kami

RESERVASI SEKARANG

0821-3817-2799 📱 082-333-333-102
@karimunjawaopentrip 📝 Testimoni
Visit Karimunjawa