24/7 Support number +62- 821 - 3817 - 2799

Dari Karimun Jawa ke Salatiga

Terbangun pagi-pagi dan menikmati sarapan. Tour guide bilang, kapal akan berangkat jam 8 pagi dan kami akan dijemput ke homestay antara jam 6-7. Sempat kecewa karena nggak bisa mengambil foto Sunrise karena harus beres-beres untuk pulang. Katanya jam 6 pagi bakalan di jemput, ternyata baru jam 7. Seandainya beneran di bilang dari awal jam 7 dijemputnya, kami masih bisa pergi sebentar ke Nirwana untuk mengambil foto Sunrise. Sempat berfoto dulu dengan keluarga tempat kami homestay sebagai kenang-kenangan. Semoga suatu saat nanti bisa berlibur kesini lagi, amin.
Bersama keluarga homestay
Kami menuju dermaga dengan mengendarai mobil bak terbuka yang sama. Duduk dibelakang dengan penumpang yang lain. Ketika sampai di dermaga, mas tour guide membagi-bagikan tiket VIP dan kami langsung masuk kapal.  Kenapa tidak menggunakan kapal cepat? Karena jadwal kapal cepat tidak ada di hari Selasa minggu kedua setiap bulannya. Tapi tenang, kami tetep mengambil foto di depan kapal karena kapalnya berbeda dengan ketika berangkat. Lihatlah wajah kami yang gosong, hahaha.
Depan kapal KMP Muria
Kelas VIP
Ternyata fasilitas dalam ruangan VIP emang enak banget. AC-nya dingin, kursinya empuk, ada LCD TV supaya kita bisa nonton. Maklumlah perjalanan 6 jam harus nyaman. Teringat dulu pas perjalanan ke Pulau Tidung, pas perginya saya hampir muntah. Pas pulangnya karena tidur selonjoran, makanya nggak muntah. Kerjaan saya ketika perjalanan pulang adalah tidur, nonton, tidur lagi, nonton lagi. Nggak terasa, patung penyu raksasa yang menandakan Pantai Kartini terlihat. Sampai juga akhirnya di Jepara.
Penyu raksasa
Dari dermaga menuju terminal, saya menaiki becak dengan harga Rp. 10.000 untuk berdua. Sampai di terminal, saya makan Soto kudus dulu dengan harga Rp. 5000 dan minum es jeruk Rp. 2000. Subhanallah murah sekali. Saya juga makan bakso malang dengan harga Rp. 5000. Kenapa semua makanan disini goceng ya?
Soto Kudus Goceng
Kami menaiki minibus menuju Semarang. Inilah nggak enaknya naik angkutan umum. Selain selalu berputar-putar dulu mencari penumpang, sudah penuh penumpang juga masih di desak agar muatannya lebih banyak. Bayarannya Rp. 11.000 lagi. Ini pasti ditipuin deh bayaran segitu. Saya naik minibus dari Jepara jam 15:30. Seharusnya jam 18.00 itu sudah sampai Terminal Terboyo. Tapi ini masih belum sampai juga. Malah kami disuruh ganti mobil di sebuah terminal yang membuat kami harus bayar lagi Rp. 5000 sampai ke terminal Terboyo (padahal udah dekat). Teman saya udah khawatir ketinggalan pesawat jam 20.10. Kalau saya sih melanjutkan perjalanan lagi ke Salatiga untuk menginap di rumah best friend saya dan melanjutkan liburan. Enaknya naik angkutan umum mungkin bisa sekalian berkeliling kota. Saya bisa berkeliling Demak sampai alun-alunnya, Welahan, dan kota-kota sepanjang jalan menuju Semarang.
Saya menaiki bus tulisan PO - Ismo yang AC jurusan Semarang - Solo menuju Salatiga dengan ongkos Rp. 20.000. Saya kira ongkosnya murah karena saya dapat bus AC. Ternyata, setelah lama saya berada di Salatiga dan bolak-balik Semarang - Solo, saya baru tau kalau tarifnya nggak segitu. Huft! Kota Salatiga itu berada diantara kota Semarang dan Solo, tepatnya terletak 49 km sebelah selatan Kota Semarang atau 52 km sebelah utara Kota Solo. Nah, hal unik dari kota ini adalah udaranya dingin. Saya baru tau kalau Salatiga ini seperti kota Bandung dinginnya.
Sesampai di rumah teman, saya langsung beristirahat. Awalnya sih ingin tidur cepat. Ternyata, ketemu teman lama itu membuat saya harus tidur jam 2.30 pagi. Wah, wah, wah!
Hmm, ada beberapa blogger meminta rincian dana yang dikeluarkan ketika ke Karimun Jawa. Berikut penjelasannya :
  • Saya menggunakan tour TimVisitKarimunjawa yang memang nggak ada rincian harganya. Cuma ada paket ini termasuk penginapan, snorkeling, dll. Bisa kalian buka websitenya. Karena harga sebenarnya adalah Rp. 495.000 dengan menggunakan kapal KMP Muria kelas ekonomi Pulang - Pergi, saya meng-upgrade paketnya dengan kapal ekpress bahari untuk Pergi dan KMP Muria kelas VIP untuk pulang karena jadwal kapal cepat tidak ada di hari Selasa minggu kedua setiap bulannya (saya ingatkan lagi). Jadi total yang harus saya bayar ke sukawisata.com adalah Rp. 665.000/orang dimana dalam 1 rombongan saya ada 5 orang.
  • Perjalanan dari Jakarta - Semarang menggunakan Airasia Rp. 159.000 + airport tax Rp. 40.000, sehingga totalnya Rp. 199.000.
  • Perjalanan dari Semarang ke Jepara Rp. 90.000 karena saya menggunakan taksi bandara. Untuk lebih jelasnya, silahkan baca Perjalanan Menuju Karimun Jawa 
  •  Jajan dan beli oleh-oleh mungkin sekitar Rp. 200rban. Ini optional sih. 
  •  Naik banana boat Rp. 60.000 (optional).
  •  Naik becak ke terminal Rp. 10.000 (Bisa bagi 2 atau 3). 
  •  Jajan makan siang Rp. 12.000. 
  •  Naik minibus ke terminal Terboyo Rp. 16.000 (ini kalau nggak dibohongin bisa lebih murah). 
  •  Taksi dari terminal - bandara Rp. 50.000. 
  •  Tiket pesawat balik ke Jakarta (kalian tidak bisa menggunakan Airasia, karena harus menggunakan pesawat malam dan Airasia cuma sampai siang) Rp. 361.000 (Lion Air) + airport tax Rp. 30.000.
  • Total kotor Rp. 1.693.000.
Tips dari saya:
  • Kalian bisa naik bus dari Jakarta sampai ke terminal Jepara begitu pula sebaliknya. Ini bisa menghemat sampai ratusan ribu, tapi tidak menghemat waktu.
  • Kalian bisa mengirit di pembelian oleh-oleh dan jajan di Karimun Jawa.
  • Kalau kalian kuat terombang-ambing selama 6 jam, silahkan menggunakan kapal KMP Muria kelas ekonomi pulang pergi. Hal ini bisa membuat kalian hemat sampai Rp. 170.000
  • Kalau kalian mau, sewa penginapan di Semarang yang murah, lalu berangkat besok ke Jakarta dengan menggunakan pesawat AirAsia yang harganya bisa Rp. 160.000 juga.
  • Kalau tetap mau melakukan trip seperti saya, supaya uang 1.7 juta nggak terlalu kelihatan habisnya, kalian bisa beli tiket pesawat 2 bulan sebelumnya, membayar DP paket wisata sebulan sebelumnya, sehingga sisa uang yang kita bawa tidak perlu terlalu banyak.
Ini baru perjalanan ke Karimun Jawa saja. Ikuti terus perjalanan saya yang masih panjang. Jangan lupa membaca postingan saya sebelum ini atau bisa klik di Label Karimun Jawa untuk lebih jelasnya.

Pulau Tengah, Taman Nasional Karimun Jawa

Sebaiknya kalian membaca postingan-postingan saya sebelumnya untuk mengetahui asyiknya perjalanan menuju Kepulauan Karimun Jawa. Hari ketiga ini, saya ingin memburu SunRise di daerah Nirwana. Katanya sih, Sunrise disitu bagus banget. Sayangnya, hari ketiga saya di Karimun Jawa itu, pagi-pagi malah hujan. Huft! Tapi saya kasih tau, buat kalian yang mau ke Nirwana, bisa naik mobil pick-up (bak terbuka) yang disewakan warga dengan harga Rp. 10.000/orang (mahal sih menurut saya). Lalu tiket masuk ke Nirwana Rp. 12.000 karena ini adalah private beach. Semoga kalau lain kali kesini, bisa menikmati Sunrise.
Foto dulu sebelum melaut
Perjalanan hari ketiga ini dilanjutkan menuju Pulau Menjangan. Snorkeling lagi dan lagi. Setiap mau snorkeling, saya cukup excited tapi ketika mau lompat ke laut malah takut. Habisnya bisa ketelen air dan kemasukan air melalui hidung. Setelah itu seperti biasa, saya berenang dan snorkeling kesana kemari. Salah satu yang unik dari Pulau Menjangan ini, ikannya banyak sekaliiiii. Teman saya mendapatkan berry laut (saya nggak tau nama buahnya), lalu diarahkan ke ikan-ikan. Mereka langsung menyerbunya. Untung saja tournya memiliki kamera bawah air. Jadinya ikan-ikan itu puas di foto.
 
 
Setelah selesai snorkeling, kita ke Pulau Tengah. Karena ada Dermaga, jadinya nggak usah nyemplung dulu ke laut, baru jalan ke pesisir. Seandainya Pantai di Pulau Tengah ini milik pribadi, bisa-bisa kerjaan saya tiap pagi adalah main di pantai dan berenang bersama ikan nemo. Kalian tau, biasanya pesisir pantai itu dangkal dan sedikit ke tengah baru dalam. Kalau pantai yang satu ini, pesisir langsung dalam. Ya memang sih dalamnya selutut saya, lalu teruuus turun sampai sepundak (ini masih pesisir lho). Hal ini membuat masih ada ikan yang berenang di pesisir pantai.
Pulau Tengah, Taman Nasional Karimun Jawa
Berfoto di kala mendung
Snorkeling di tepi pantai ada nemo (clown fish)
Atraksi
Karena cuaca yang sangaaat panas tapi mendung, saya memilih berteduh daripada harus terus berenang. Wajah saya mulai iritasi dan panas. Sepertinya bakalan mengelupas. Saran saya buat cewek-cewek yang selalu merawat kulit wajah, bawa sunblock wajah yang water resistant sesuai kulit kalian. Biasanya sih nggak dijual bebas. Beda dengan teman-teman saya yang cowok, mungkin cowok itu kulit wajahnya masih alami, jadinya mereka cuma terbakar kulitnya, tidak sampai perih seperti saya. Alhasil, kulit dan wajah gosong habis deh. Oh ya, saat kesini, awan mulai mendung. Jadi tidak begitu bagus untuk mengambil foto. Tapi cukuplah buat kalian membayangkan bagaimana suasana di pulau.
Makan, laperr
Bersantai sambil makan siang
Setelah makan siang ikan yang kulitnya keras dan shalat dalam keadaan basah-basah, akhirnya kita melanjutkan perjalanan. Snorkeling lagiii, lagiii, lagiii. Kulit saya udah lecet-lecet dan keriput, muka panas dan iritasi, tapi tidak mengurangi semangat untuk nyelam sana sini, berenang kesana kemari. Pada dasarnya, setiap pulau itu terumbu karangnya sama aja. Yang membedakan adalah banyaknya terumbu karang ekstra jumbo atau bentuk-bentuknya. Silahkan menikmati foto-foto bawah laut lagi.
 
Setelah snorkeling, tour mengantarkan kami menuju Wisma Apung, tempat penangkaran hiu sekaligus penginapan di tengah laut. Kebayang kalau saya tinggal di wisma ini, kemana-mana harus pake boat. Saya tidak turun ke penangkaran karena takut. Fyi, hiu disini jangan sampai disentuh karena dia bisa berbalik menyerang. Jadi kalau kalian mau masuk ke penangkaran, cukup bergerak tanpa menyentuh hiu. Bahkan jangan mencoba menyentuh penyu juga karena dia akan berbalik dan mengejar yang menyentuhnya. Penyu sih memang lambat di daratan, tapi jangan menantang mereka di laut, kalian akan kalah telak.
Dikelilingi hiu
hiu.. mana hiu..
Kalau kalian suka main banana boat, disini agak mahal menurut saya. Kalian harus membayar Rp. 60rb perorang untuk menaikinya. Teringat dulu di Anyer hanya Rp. 120rb dibagi 6 orang. Murah kan?
Bersiap
Manuver kiri
Manuver lagi
Selesai dari penangkaran hiu, saya pulang ke homestay. Setelah mandi, saya mencari oleh-oleh di deretan toko dekat homestay. Memang hanya itu saja toko-toko yang menjual oleh-oleh. Jenis oleh-oleh juga tidak banyak, hanya kaos, gantungan kunci, topi, baju dan kain pantai, dll. Harga kaos Rp. 30.000 - 50.000, sedangkan gantungan kunci Rp. 5000.
Tempat penjualan oleh-oleh
Besok sudah harus kembali ke Jepara. Huft, agak nggak rela sebenarnya karena harus memikirkan lama perjalanan besok. Karena tidak menggunakan kapal ekspres, kami harus menghabiskan waktu 6 jam di laut. Haduwh, semoga baik-baik saja. Overall, Karimun Jawa itu adalah sebagian kecil hal yang menunjukkan bahwa Indonesia itu adalah surga. Datang dan buktikan sendiri.

Hubungi Kami

RESERVASI SEKARANG

0821-3817-2799 📱 082-333-333-102
@karimunjawaopentrip 📝 Testimoni
Visit Karimunjawa